Nostalgik




Aku ingin menjemput sejarah
di kilau bibirmu, di petang ini.
Kususun jari yg sepuluh
kutekuk kepala yang satu:
izinkan aku mengaku rindu,
di hadapanmu.

Bersuluh matahati
bergelanggang mata orang banyak:
ingin kulumat ragu
yang kau simbahkan