DUA 1 SYAWAL, DUA ONE WAY



DALAM kesempatan mengobrol dengan Amak sore yang diguyur rinai, selepas lebaran, Amak berucap, "Ndak sarupo takah nan dahulu rirayo kini ko."

Pendapat Amak ia lontarkan setelah menyaksikan suasana lebaran di kampung. 

Sore itu empat hari setelah 1 Syawal yang saya ikuti atau tiga hari setelah 1 Syawal-nya pemerintah yang dipatuhi Amak.

Saya dan Amak akhirnya sampai pada satu kesimpulan bahwa penyebab lebaran tahun ini tak cando yang taralah dipicu oleh dua sebab.

Sebab pertama, adanya perbedaan pilihan penetapan kapan timbang terima Ramadhan dengan Syawal tepatnya. Muhammadiyah dengan metode hilal jauh-jauh hari sudah menetapkan 1 Syawal jatuh pada Jumat 21 April 2023. Sementara pemerintah melalui MUI yang diwarnai NU menetapkan 1 Syawal jatuh di Sabtu 22 April 2023, yang memedomani penampakan bulan secara manual. 

Karena perbedaan itu, kemeriahan lebaran pada masing-masing hari akan berkurang. Biasanya yang sudah lebaran duluan akan menuntaskan suka citanya sehari dua hari lalu kembali memulai aktifitas harian. 

"Lah abi ilang se urang. Sadarok sajo rayo taraso....," gumam Amak.

"Iyo, Mak. Baparo-paro rayo," tukas saya mengamini.

Diakui banyak orang bahwa ummat yang berlebaran terpecah, rasa hambar menjadi terasa. Walau sebenarnya suasana kemeriahan itu bisa saja diciptakan, tapi tetap saja, sulit dibuat-buat. 

Maka, benarlah pendapat Peneliti LSI, Denny JA yang berpendapat, ke depannya ummat Islam sedunia harus menyepakati satu kalender Hijriah.

“Sehingga, umat Muslim di seluruh dunia akan bersama-sama merayakan hari kemenangan, bertakbir bersama, silaturahmi, saling kunjung, pada momen hari dan tanggal yang sama,” kata Denny JA Senin kemarin. ( https://www.tanjaknews.com/2023/04/denny-ja-sarankan-indonesia-ambil-peran.html?m=1 ) .

Kekurangmeriahan lebaran tahun ini, khususnya di kawasan Luhak nan Tuo, Padang Panjang, Bukittinggi dan seputarnya juga dipicu oleh kebijakan pengaturan jalur satu arah (one way) jalan utama Padang - Bukittinggi.

Kebijakan jalan satu arah ini mulai diberlakukan sejak 19 April 2023 sampai 25 April 2023 sesuai dengan Pengumuman Gubernur Provinsi Sumatera Barat no 550/317/ DISHUB-SB/IV/2023 dan berlaku antara Simpang Sicincin dan Simpang Padang Lua yang berlaku efektif sejak pukul 12.00 sampai 16.00.

Pihak berwenang memerintahkan, jalur Padang ke Bukittinggi via Padangpanjang satu arah sedangkan jalur Bukittinggi ke Padang satu arah melewati Melalak di mana banyak jalan bertiku. Satu di timur, satu di barat.

Bolehlah disimak saran Yosritzal, Ketua Pusat Transportasi LPPM Universitas Andalas yang dimuat di sini:  https://padek.jawapos.com/opini/25/04/2023/evaluasi-one-way-mudik-sumbar-berhasil-dengan-catatan/ :

"Pertama, memperbaiki geometrik persimpangan di Padang Lua dan Sicincin. Jika memungkinkan menyegerakan pembangunan simpang susun sesuai rencana. Sebagaimana diketahui, perencanaan simpang susun di Padang Lua ini sudah ada dan disosialisasikan oleh pemerintah sejak beberapa tahun lalu.

Kedua, mengupayakan penyediaan jalur paralel di bahu jalan untuk sepeda motor arah berlawanan yang melakukan perjalanan jarak dekat tentu dengan pembatas yang aman," kata pakar itu.

Sebaiknya saran itu diikuti. Kalau tidak, akibatnya, masyarakat tak leluasa untuk beranjangsana kian kemari. Takut terjebak one way dan harus memutar jauh bila hendak berbalik. Pasar-pasar juga sepi. Bukittinggi yang biasanya membludak di hari raya, menjadi mati kutu. Akhirnya banyak orang yang memutuskan bersibenam saja di rumah masing-masing. Menunggu kalau-kalau ada sanak famili atau jiran sekampung yang datang. Baju bercindai tak mendapat kesempatan dilagakkan. Celana Levis, kemeja flanel disimpan saja dulu.

Akhirnya lah canda orang kena kepialu saja alias damam kapareh. Lenyai. Bergulung saja dengan selimut. Dilampin sajalah kening dengan koyok. Untung-untung tidur pulas saja, tak bermimpi bersua pelesit kudung. 

Selera patah. Biasa makan sepering berlanjung, kini tidak.  Perut melandur saja karena tak diisi.

Tapi alhamdulillahnya, selain bersua orangtua dan sanak famili, di lebaran tahun ini juga banyak acara reuni. Macam-macam versi dan angkatan. Syukurlah. Di mana hati yang ke senang saja. Itu yang penting.

DAFTAR ISTILAH/KAMUS

- Cindai (selendang berbunga)
- Canda (serupa)
- Kepialu (demam menggigil)
- Damam Kapareh (demam sangat perut bunyi-bunyi)
- Bergulung (berkemul)
- Lampin (bedung, kain barut)
- Lanjung  (tinggi membukit)
- Landung (kendur bergelombang)
- Lenyai (lemah tak bergaya)
- Tiku (berbelok)
- Pelesit Kudung (Hantu tanpa kepala)

Oce Satria
PKU 6 Syawal 1444 H
🤝🙏