Puisi untuk Para Tikus Posesif



Puisi dan romantisme dilahirkan saat pagi, senja dan malam, dibidani oleh cericit satwa, burung atau jangkrik.. Sesekali tulislah puisi saat matahari di titik kulminasi, saat terik memeras keringat atau malam dikurung dengki. Mungkin akan lahir puisi sarat makna. (2011)


PERADUAN
kita kehilangan matahari, berkali-kali/ sepanjang hari/ lalu
beratus-ratus bait puisi menuduhnya tenggelam di horizon atau terbenam
di ujung laut atau pulang ke peraduan/ hei, di manakah peraduan
matahari?
14 Aug 2010


PUISI UNTUK PARA TIKUS
berkali-kali kunasehati tikus-tikus itu/ mengapa kalian jadi tikus rumahan?/ lalu kutuliskan puisi dan kutempel di triplek loteng yang kalian lubangi/ sebab aku tak tega menjebak, aku tak sampai hati meracuni dan tak punya nyali membunuh kalian./ Sayang kalian bukan penikmat puisi, itu terbukti ketika tadi pagi kudapati dapurku centang perenang lagi/
13 Jan 2011


KESADARAN
tanamlah malam dan tunggulah putik bermekaran di terang bulan/susunlah tidurmu dan mimpi-mimpi bertaburan di terawang hati/Sentana sepi adalah jeruji, hilirkanlah teks-teks ke pusat jantung kesadaran: puisi!
5 Juli 2011


KABAR
Mutiara laut akan kusisipkan di juntai jilbabmu/ putih menjelina manis menakar rasa/ tunggulah aku di pintu, sebait puisi akan kubukakan untukmu
[lombok-2011]

POSESIF
Telah kupilih dari ribuan kelopak,
nektar yang dijanjikan sejak di Lauh Mahfuzh,
menunggu puisi kukidung pada perianthium,
lalu kita menunggu sangkakala
saja,
Telah kupinang malam sesiang ini,
kucemas hujan berebut bermanja
pada engkau-ku
29 Nov 2014

SERUNAI
SERUNAI -- mana serunai, yang melabuhkan letih kanak-kanak di lumpur sawah dan jerami basah / serunai yang memandu penaku menulis puisi cinta remaja pada gadis berjilbab coklat muda / ah......serunai, apakah engkau sudah menjelma menjadi shehnai di Lembah Kashmir.... hingga aku tak mampu menemukanmu kini...
5 Apr 2014